Notification

×

Iklan

Iklan

Sistem Zonasi, Upaya Pemerataan Pendidikan

Sabtu, Juni 22, 2019 | Juni 22, 2019 WIB Last Updated 2021-10-20T04:16:11Z

Diterapkannya sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menimbulkan polemik, sebagian tidak sepakat namun juga tidak sedikit yang setuju. Setiap sistem yang baru diterapkan memang selalu demikian, memunculkan pro dan kontra, namun Kemendikbud perlu mempertahankannya sebab diyakini atau tidak, sistem zonasi merupakan jawaban untuk pendidikan kita kedepan.

Sistem zonasi, akan menghapus stigma sekolah favorit. Ini point utama, selama ini sekolah favorit karena didukung dengan penjaringan siswa yang ketat, otomatis siswa yang bisa masuk hanyalah siswa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, wajar bila kemudian selalu mengeluarkan out put yang juga unggul, sebab memang sudah unggul sejak awal. 

Sementara sekolah yang berada di wilayah pinggiran atau sekolah yang mendapat cap bukan favorit melonggarkan sistem penjaringan siswa. Akibatnya, dalam pelaksanaannya, pengaruh siswa yang unggul terhadap siswa yang memiliki kecerdasan rata-rata di bawah kurang. Padahal, disadari atau tidak, dalam proses belajar, tidak semua siswa dapat menerima apa yang disampaikan guru, terkadang ada yang lebih nyaman dan mudah menerima penjelasan dari teman sejawatnya.

Memang, sistem zonasi masih belum sempurna, setiap sistem butuh perbaikan-perbaikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kemendikbud Muhajir Efendy bahwa kedepan akan terus melakukan perbaikan-perbaikan, baik itu dalam hal pemerataan pendidik/guru dan juga pemerataan infrastruktur sekolah. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut menjelaskan, bila sistem zonasi sudah dikaji oleh Litbang Kemendikbud bahkan sebelum dirinya menjadi Menteri. 

Lebih dari itu, kata Muhajir Efendy, sistem zonasi sudah diterapkan di negara-negara maju seperti Amerika, Australia, Jepang dan bahkan negara tetangga Malaysia juga menggunakannya. Artinya, sistem zonasi memang sangat dibutuhkan di negeri ini, agar siswa cerdas tidak hanya berkumpul dengan yang cerdas dan siswa dari orang berada tidak hanya berkumpul dengan siswa keturunan orang kaya pula.

Kedepan, ketimpangan dalam dunia pendidikan akan terhapuskan, tidak sekedar tergambar dalam cara berseragam saja melainkan secara keseluruhan, sebagaimana yang diungkapkan Muhajir Efendy, sistem zonasi merupakan upaya memperbaiki pendidikan secara radikal.

Penulis: Robith Fahmi, seorang wartawan lepas.

Setiap opini di rubrik Pablisher menjadi tanggung jawab penulis
×
Berita Terbaru Update