Notification

×

Iklan

Iklan

JAM KESRA Minta Masyarakat Desa Pakel Tidak Terprovokasi LSM

Senin, Juni 13, 2022 | Juni 13, 2022 WIB Last Updated 2022-06-13T04:11:46Z

 

Ilustrasi mahasiswa demonstrasi

BANYUWANGI - Jaringan Mahasiswa Untuk Kesejahteraan Rakyat (JAM KESRA) meminta kepada masyarakat Desa Pakel agar tidak terpovokasi LSM dan dapat berkolaborasi dengan PT. Bumi Sari untuk mengelola secara bersama potensi perkebunan yang ada.


Permintaan JAM KESRA tersebut seiring dengan pasang surutnya konflik pertanahan yang ada di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi yang tidak kunjung mereda lantaran saling mengklaim hak pengelolaan Tanah.

Seharusnya, penyelesaian konflik agraria ini mempertimbangkan riwayat Hak Guna Usaha (HGU) yang dimiliki perusahaan dan riwayat penguasaan fisik yang dimiliki masyarakat. Ada kemungkinan tanah tersebut menjadi tanah kolektif yang nantinya akan dikelola bersama antara PT. Bumi Sari dan masyarakat. Demikian menurut pandangan Surya Tjandra Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.

Berangkat dari hal tersebut JAM KESRA angkat bicara, agar persoalan tanah HGU yang dipermasalahkan dapat terselesaikan dengan cara dikelola bersama antara masyarakat dan PT. Bumi Sari.

Bukan justru tersulut provokasi oleh pihak-pihak yang ingin memperuncing masalah. Koordinator JAM KESRA Andre Kurniawan menuding elemen LSM yang melakukan provokasi diantaranya Walhi, Laskar Hijau, Forsuba dan beberapa oknum mahasiswa.

Mereka, kata Andre, acapkali mendorong warga untuk melakukan pengrusakan tanaman di areal tersebut yang mana selain merusak tumbuhan panen juga pohon pohon yang berada di kawasan perusahaan. Hal ini kemudian mengakibatkan proses rekonsiliasi antara PT. Bumi Sari dan masyarakat menjadi kian rumit.

"Nah inilah masalahnya selama ini dimana banyak oknum eksternal di luar daerah (LSM dan kelompok penunggang gelap ) tiba-tiba masuk ke dalam kelompok warga dan sering melakukan provokasi serta membenarkan tindakan kriminal seperti membakar, menjarah, dan menebang tumbuhan di areal perusahaan. Seandainya pihak LSM ini tidak mendorong warga melakukan hal tersebut. Bukankah Pihak perusahaan akan dengan senang hati menjalin kerjasama strategis dengan masyrakat setempat," ucap Andre Kurniawan.

Andre menambahkan Bahwa ke depan aliansi Mahasiswa JAM KESRA akan melakukan advokasi lapangan agar tidak ada lagi pengrusakan, penjarahan, dan penebangan pohon sewenang-wenang oleh Warga dengan Provokasi LSM.

"Ini kan sudah parah terjadi penebangan pohon, pengrusakan tanaman, bayangkan berapa Miliar kerugian yang dialami PT. Bumi Sari dan berapa jumlah kerusakan ekologi yang ditanggung. Seandainya tidak ada LSM pembuat gaduh, kami yakin antara perusahaan dan masyarakat dapat menjalin kerjasama strategis yang menguntungkan kedua belah pihak. Mari kita kawal bersama-sama kami di sini dari kelompok mahasiwa siap menggoalkan rekonsiliasi warga dan perusahaan," pungkasnya.

Sumber: Pers Rilis
×
Berita Terbaru Update