Notification

×

Iklan

Iklan

Penjual Es Doger di Jalan Jawa

Senin, Juni 12, 2023 | Juni 12, 2023 WIB Last Updated 2023-06-11T17:21:29Z

 


"Kalau habis, sehari bisa dapat 500 ribuan mas," katanya saat ngobrol dengannya, saya tidak sempat bertanya namanya. Tapi, dia bercerita kalau masuk Jember tahun 2003, asalnya Jawa Tengah. Sekarang sudah ber KTP Jember dan berkeluarga bahkan kedua putrinya sudah kuliah.


Sebelum Covid-19, Ia memiliki 9 anak buah yang mangkal di beberapa titik, ada pula yang berkeliling. Bahkan, sampai punya 6 freezer di rumahnya. Kata dia, saat itu adalah masa jaya-jayanya, mencari uang ibarat memilih krikil di jalanan, tinggal ambil.

Setelah covid-19 melanda, dagangannya tidak laku. Sehari kadang hanya terjual 2-5 cup, 7 anak buahnya dirumahkan, tinggal 2 yang maksa terus berjualan sebab mereka tidak punya pendapatan lain untuk dimakan. Namun, karena tidak laku, tabungan pun ludes semua, untuk membelikan beras anak buahnya dan kebutuhannya.

"Apalagi, saat Hendy ini jadi bupati mas, beasiswa anak saya dicabut. Wah, itu kehidupan sedang jatuh, tertimpa tangga pula," ungkapnya.

Sekarang, katanya, jualannya mulai naik kembali. Tapi, masih trauma untuk merekrut anak buah baru sebab ibarat bayi masih belajar merangkak. Masih mempertahankan 2 anak buahnya yang dulunya bertahan.

"Kalau Bu Faida itu katanya mau nyalon bupati lagi mas?" Tanyanya. Saya jawab kalau saya tidak tau. Tapi, kalau melihat gerakannya, sepertinya akan maju lagi.
Lantas dia bercerita, bahwa teman-temannya sesama penjual merindukan Bu Faida. Merindukan bupati yang peduli dengan orang sepertinya, "Bupati yang sekarang, hanya peduli dengan keluarganya mas dan orang-orangnya, kita sesama penjual sudah tau itu kalau keluarganya Nyaleg semua," bebernya.

Sebelum saya menimpalinya, seseorang di samping saya berkata, "Hendy ini cuman bisa bangun jalan, semua bupati bisa dan memang kewajibannya. Tapi, tidak bisa memberikan jalan kepada yang tidak mampu untuk sukses," katanya.

Kami ngobrol bertiga, saya dan penjual es doger serta bapak-bapak bersama anaknya. Saya juga bersama anak, kami duduk di kursi plastik yang disediakan penjual es doger, hanya ada 4 kursi sehingga bapak es dogernya berdiri.

Penjual es doger itu bercerita, kalau di Alun-Alun kerap ada pameran UMKM. "Kok tidak ditaruh di lokosi lainnya, kan ada GOR yang luas dan sepi. Di alun-alun ada penjual yang sudah lama mangkal, mereka semua sambat karena penjualannya menurun mas," ungkapnya.

"Kok tidak cepet pilian bupati, biar bupatinya ganti saja. Saya yakin tidak akan menang Hendy nanti, orang sudah tau, kalau dia mementingkan keluarganya," ketusnya.

Informasi yang saya terima dari teman, kebetulan dia bekerja di konsultan pilitik PRC. Nama Hendy memang berada di puncak dan yang dibawahnya dr. Faida. Artinya, hanya dr. Faida yang punya potensi untuk mengalahkan Hendy di Pilkada 2024 nanti. Itu pun apabila Gus Firjaun enggan kembali jadi gandengan. Tapi, kalau masih tetap bersama, sebaiknya yang lain urungkan untuk melawannya.

Penulis: Robith Fahmi
Petani Pepaya di desa

×
Berita Terbaru Update