JEMBER - Setelah meraih gelar sarjana dan memutuskan pulang kampung, Hasbullah langsung disibukkan dengan kerja pemberdayaan. Apalagi setelah mempersunting bunga desa yang tidak jauh dari rumahnya, Ia nyaris melupakan semua kehidupan kampus yang pernah dilaluinya 4 tahun di Universitas Islam Malang.
Namun, naluri aktivisnya tidak bisa dia hilangkan, kebiasaannya membaca buku dan berdiskusi mendorongnya untuk kembali ke dunia akademik untuk meraih gelar Magister yang dulu pernah diimpikannya.
"Saya tidak menyangka bisa meraih gelar Magister ini karena kalau melihat kesibukan setiap harinya rasanya hampir mustahil. Tapi, sesibuk apapun, saya selalu menyempatkan mengikuti perkuliahan daring," kata Hasbullah di rumahnya, Sabtu 15 November 2025.
Beruntungnya, kata Hasbul sapaan akrabnya, keluarga mendukung, terutama istri yang selalu mensuport dan memberikan suntikan semangat kalau sedang loyo. "Hanya istri yang membuat saya tegak berdiri menghadapi kesulitan dan kemalasan," ujar Hasbul.
"Teman-teman semua mempertanyakan mau dibuat apa nantinya gelar Magister ini, saya tidak pernah mempedulikan, saya berkeyakinan allah akan mengangkat derajat orang-orang yang memiliki ilmu, selebihnya biar allah yang mengaturnya," tegas Hasbul.
Saat ini, dua titel telah resmi berjejer di belakang namanya, Hasbullah S.Pt., M.Pd, setelah Rektor Universitas Bakti Indonesia mewisudanya di Aston Hotel Banyuwangi pada hari Jum'at 14 November 2025. (RF).
