Notification

×

Iklan

Iklan

Gereja Protestan di Jerman Hadapi Krisis Jemaat

Selasa, Juli 04, 2023 | Juli 04, 2023 WIB Last Updated 2023-07-04T11:31:19Z

 

Ilustrasi

JAKARTA - Umat Protestan sempat menjadi mayoritas di Jerman. Namun menurut lembaga Evangelische Kirche in Deutschland (EKD), umat Protestan kini hanya berjumlah 19,1 juta anggota atau mewakili 22,7 persen dari total populasi negara di Eropa Barat tersebut.


"Ini angka terendah dalam sejarah. (Protestan) kehilangan setengah juta anggota pada 2022," bunyi laporan EKD 2023 seperti dikutip media Katolik Prancis, La Croix, dilansir CNN.

Menurut EKD, sekitar 365 ribu jemaat Protestan meninggal dunia pada 2022. Namun, sebanyak 380 ribu jemaat Protestan keluar dari agama secara sukarela.

Jumlah jemaat Protestan yang keluar itu naik 35,7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, gereja Protestan hanya menerima pembaptisan 165 ribu anggota baru selama 2022.

Presiden EKD, Annette Kurschus, menggambarkan krisis ini sebagai momen menyedihkan.

Selama beberapa dekade, Gereja Protestan memiliki jumlah pembelotan yang lebih tinggi daripada umat Katolik," kata Kurschus.

Laporan Pew Reseacrh Center juga menjabarkan fenomena yang sama. Jerman merupakan tempat kelahiran Martin Luther dan Reformasi Protestan.

Tetapi, sejak pertengahan abad ke-20, Jerman terus mengalami pergeseran dramatis dari Protestanisme.

Menurut Pew Research Center, umat Protestan mewakili mayoritas 59 persen populasi Jerman sekitar 1950-an. Sementara itu, umat Katolik di Jerman menjadi minoritas terbesar yakni 37 persen populasi Jerman.

Selama 60 tahun berikutnya, umat Protestan di Jerman pun tercatat turun 30 poin persentase, sedangkan Katolik turun 7 poin.

"Saat ini, umat Protestan berjumlah lebih sedikit dari satu per tiga populasi Jerman," bunyi laporan Pew Research Center.

Selain karena berpindah agama dan peningkatan jumlah pemeluk ateis atau agnostik, fenomena krisis jemaat gereja Katolik dan Protestan ini terjadi akibat beberapa penyebab.


Dikutip Associated Press, Salah satunya adalah sejumlah skandal yang sempat mengguncang gereja di Jerman.

Sebelumnya, Jerman digegerkan dengan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di lingkungan gereja.

Berdasarkan laporan yang dibuat dari pihak gereja yang diterbitkan pada 2018, setidaknya 2.677 orang, mayoritas anak-anak di bawah usia 13 tahun telah dilecehkan oleh pendeta Katolik antara 1946 hingga 2014.

Selain skandal, 'pajak' yang cukup besar dikenakan gereja kepada jemaatnya membuat gereja-gereja mulai ditinggalkan.

Sebanyak 8-9 persen penghasilan para jemaat dipotong untuk keperluan gereja Katolik maupun Protestan.

Kehilangan anggota juga kerugian besar bagi gereja karena kekurangan pendanaan untuk tetap menjaga komunitas mereka.

"Gereja Katolik tengah sekarat menuju kematian yang menyakitkan di mata publik," kata pakar hukum Katolik Universitas Munster, Thomas Schuller kepada kantor berita Jerman DPA.
×
Berita Terbaru Update