Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cinta Bayezid untuk Julia, Membawa Petaka Dunia Muslim

Sabtu, September 27, 2025 | September 27, 2025 WIB Last Updated 2025-09-27T15:42:35Z

 

Ilustrasi

Setelah Sultan Mehmed berhasil merebut Konstatinopel, Ia ingin memperluas tanah islam hingga ke daratan eropa. Namun sayangnya, Pontus menjadi penghalangnya sebab mereka berkoalisi dengan Vatikan. Gereja paham betul, bila Pontus jatuh maka pedang Sultan Mehmed akan mengarah langsung ke Roma, France dan Inggris sedang berperang kala itu, kekuatan kristen sedang lemah akibat konflik. Vatikan mengandalkan Pontus untuk menahan jalannya Sultan Mehmed menuju eropa.


Putra Sultan Mehmed dari istri pertamanya Bahar Hatun, Bayezid justru jatuh cinta pada Julia, putri Kamnenos Kaisar Pontus. Sementara Kaisar Kamnenos ingin menikahkan Julia dengan Sulayman, putra Sultan Ibrahim Khan kerajaan Karamanoglu di Karaman. Kamnenos ingin memecah belah kekuatan muslim dengan mengadu domba antara Sultan Ibrahim Khan dengan Sultan Mehmed. Bila keduanya berperang dan saling melemahkan, maka posisinya akan sama dengan eropa yang sedang berperang sesama negara kristen.

Kamnenos mendapat informasi bahwa Julia saling jatuh cinta dengan Bayezid, putri semata wayangnya itu selama ini banyak membocorkan informasi negara pada Bayezid. Ia kemudian berencana mengorbankan putrinya itu dengan cara akan dikirimkan pada ibrahim Khan di Karaman. Namun sebelumnya, telah mengirim surat atas nama Julia ke Bayezid agar turun menolongnya. Sebagai pemuda, hati Bayezid mendidih dan segera menyiapkan pasukan kecil untuk menculik Julia.

Sayangnya, Bayezid tidak sadar bahwa hal tersebut hanya jebakan. Ketika Bayezid menyerang rombongan dan hampir berhasil merebut Julia, Pedri komandan pasukan Kamnenos tiba-tiba datang, Ia membunuh semua yang ada kecuali Bayezid dan Julia dan di hadapan putra Mehmed itu Pedri membunuh Julia kemudian menyampaikan kepada Sultan Ibrahim Khan bahwa Bayezid membunuh Julia saat sedang dalam perjalanan menuju Karaman.

Terbunuhnya Julia, membuat Ibrahim Khan berang, Ia mengirim utusan ke Ottoman untuk menyerahkan Bayezid karena telah membunuh calon menantunya atau bila dirasa berat, Ibrahim Khan bisa memberikan pilihan dengan mengambil alih Ottoman. Sakelumit kisah percintaan tersebut, menjadi catatan sejarah bahwa cinta antara putra dan putri yang saling bermusuhan dapat membawa petaka yang mengancam masa depan negara.

Pada masa lampau, banyak catatan sejarah yang menyebutkan, bila pernikahan antara kedua kerajaan bukan atas dasar cinta melainkan kepentingan negara, baik itu untuk keberlangsungan negara atau untuk meredam konflik dua kerajaan yang berseteru. Hanya kesatria yang membuang rasa cintanya demi negaranya.

Penulis: Robith Fahmi
×
Berita Terbaru Update