Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kisah Pilu

Selasa, November 04, 2025 | November 04, 2025 WIB Last Updated 2025-11-04T15:30:42Z

 


Hari ini, membaca berita di salah satu media online yang mengabarkan dua bersaudara terbaring lemas disamping jasad ibunya yang telah meninggal hampir sebulan. Mereka enggan keluar rumah meminta bantuan tetangga karena pesan almarhum agar tidak merepotkan siapapun, hampir sebulan Putri Setya Gita Pratiwi dan Intan Ayu Sulistyowati hanya minum rebusan air sumur. Tubuhnya lemas dan mulai tidak sadarkan diri, saat ditanya jawabannya berubah-ubah, mungkin selain karena faktor kesehatan, psikisnya juga kena setelah sekian hari menemani ibunya yang sudah tidak bernyawa.


Kejadian tersebut sontak menghebohkan jagad media sosial, Bupati Kendal pun langsung turun tangan, Ia dengan sigap melakukan berbagai upaya agar kesehatan dua bersaudara itu cepat pulih. Tidak hanya itu, Ia juga menugaskan sejumlah dinas untuk memberikan pelatihan dan permodalan agar kelak bisa melanjutkan hidup lebih baik.

Dulu, saat masih aktif di jurnalistik, pernah memberitakan kisah pilu sorang nenek, Ia ditelantarkan oleh anaknya sendiri dengan menaruhnya di kandang Sapi, orang tua yang sudah renta itu harus mengesot untuk pergi ke Dapur, beruntung ada cucunya yang perhatian, memberinya makan. Terkadang, bila anaknya tau bahwa si nenek ngesot ke Dapur, seketika itu dimarahi dengan dibentak-bentak. Menantunya, tidak berani melerai sebab diancam oleh anaknya akan diusir bila membantunya. Kandang Sapinya tepat di belakang rumah, seandainya agak jauh, mungkin si nenek tidak akan sanggup mengesot ke Daput.

Warga yang mengetahui kejadian itu turut tersulut emosi, mereka heran kenapa ada anak yang tega memperlakukan ibu kandungnya sedemikian kejamnya. Saat ditemukan, kondisi nenek sangat memperihatinkan, Ia tidur di Kandang Sapi beralaskan tikar basah karena terkena celetong dan air kencing Sapi. Tetangga langsung menggotongnya untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas, sementara aparat harus mengamankan anaknya dari amukan massa yang kesal dengan perilakunya.

Semua orang yang berada di lokasi menggelengkan kepala sambil memegang dadanya, merasa kasihan dengan nasib si nenek. Suasana itu, juga terulang beberapa tahun kemudian, saat warga menemukan balita berusia 14 bulan memeluk ayahnya yang sudah tidak bernyawa, kemungkinan sudah meninggal 3 hari lalu, warga Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji saat itu seperti sedang berduka, hampir semua yang ada di lokasi, menyeka air matanya, merasa kasihan dengan anak yang malang nasibnya itu. Seorang ibu yang menggendong si balita tangisannya tidak terbendung, suara tangisnya tersedu-sedu, mungkin karena sudah tidak tahan dan merasa sesak di dadanya, melihat anak yang belum mengerti apa-apa, namun sudah diuji demikian beratnya.

Negeri yang makmur ini, menyimpan terlalu banyak penderitaan yang menyayat hati, dibalik hiruk pikuk para pejabat berebut kuasa, berebut sumberdaya alam negara, ada masyarakat kecil yang mati karena menahan lapar. 

Penulis: Robith Fahmi
×
Berita Terbaru Update