Notification

×

Iklan

Iklan

Cak Thoriq di Persimpangan Jalan

Sabtu, Juni 10, 2023 | Juni 10, 2023 WIB Last Updated 2023-06-10T15:18:30Z

 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq

Siapa hari ini yang tidak kenal dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau akrab disapa Cak Thoriq, namanya melambung setelah gaya memimpinnya meniru gaya memimpin yang sedang tren waktu itu yaitu turun ke bawah menemui rakyat sambil diikuti kameramen, sebagaiamana Risma sewaktu menjadi Wali Kota Surabaya atau Ganjar Pranowo yang viral gebrak meja saat sidak jembatan timbang. Mungkin, hanya Bupati Banyuwangi Azwar Anas yang lebih memilih mengarahkan kameranya ke Banyuwangi lebih dulu untuk mengangkat namanya, saat tren gaya memimpin gebrak-gebrak populer, Azwar Anas memilih cara berbeda.


Namun demikian, tulisan ini tidak akan mengulas soal bagaimana Cak Thoriq dan sederet Kepala Daerah itu bisa setenar itu sewaktu menjadi nahkoda dan yang saat ini masih menjabat. Namun, lebih kepada sikap Cak Thoriq di Pileg mendatang, sebab bisa dibilang ini akan sedikit jadi penentu baginya untuk bisa menjadi orang nomor satu kembali di Lumajang.

Cek...cek... Jadi gini, di Pileg ini, ada 3 kandidat dari Lumajang yang akan bersaing untuk menuju gedung DPRD Jatim. Mereka diantaranya Anang Akhmad Syaifudin Ketua DPC PKB Lumajang yang sekaligus mantan Ketua DPRD Lumajang, Mochammad Hesan Alumni PP Miftahul Ullum Banyuputih sekaligus Ketua STAIM Lumajang yang juga pengurus DPC PKB Lumajang bila tidak keliru, serta Incumben Lailatul Qodriyah, pengurus DPW PKB Jatim, Ketua Fatayat Lumajang juga keluarga PP Syarifudin.

Ketiga calon ini, sama-sama memiliki basis massa besar, Anang Akhmad Syaifudin jelas memiliki kekuatan struktur partai, Mochammad Hesan adalah alumni Miftahul Ulum Banyuputih yang mana santrinya ribuan, demikian pula dengan Lailatul Qodriyah yang punya basis suara di Fatayat karena dia sendiri adalah nahkodanya serta didukung alumni PP Syarifudin yang jumlahnya juga ribuan.

Lantas, ke mana arah dukungan Cak Thoriq ? Bila dilihat dari struktur partai maka Anang Akhmad Syaifudin yang berpeluang mendapat dukungan Cak Thoriq sebab orang nomor satu di Lumajang itu merupakan politisi PKB dan partai pengusungnya di Pilkada lalu adalah PKB. Namun, beranikah Cak Thoriq all out mendukung Anang Akhmad Syaifudin, mengingat setelah Pileg nanti Ia butuh banyak dukungan untuk kembali ke Pendopo Arya Wiraraja.

Cak Thoriq tidak ada lawan! Cak Thoriq akan tetap bersama wakilnya Indah Amperawati. Demikian desas-desusnya di medsos. Tunggu dulu, lihat nanti bagaimana perolehan kursi PKB dan Gerinda, apabila kursi PKB turun sementara Gerindra kursinya bertambah, bukan tidak mungkin Indah Amperawati akan lebih memilih maju sendiri daripada harus menjadi wakil.

Informasinya, Indah Amperawati atau Bunda Indah kata warga Lumajang, orang tuanya juga politisi yang memiliki rekam jejak ciamik di birokrasi Lumajang. Sehingga, kekuatan Bunda Indah di birokrasi lebih dominan dibandingkan Cak Thoriq. Nah, seandainya jumlah kursi Gerinda di Parlemen lebih banyak, sepertinya antara  Bunda Indah dan Cak Thoriq akan berhadap-hadapan di Pilkada 2024. Apalagi, kabarnya dari warung kopi ke warung kopi, perubahan dapil ini tidak menguntungkan untuk PKB, sehingga banyak yang memprediksi jumlah kursi PKB akan berkurang.

Apakah ketenaran Cak Thoriq bisa mengalahkan Bunda Indah seandainya berhadap-hadapan? Berkaca pada Pilkada 2020 di Jember, ketika Muqiet Arief menjadi PJ dan merombak tatanan birokrasi yang sudah ditata oleh dr. Faida, seketika langit seperti runtuh, meski nama dr. Faida tenar. Tapi, langkah wakilnya Muqiet Arief merombak birokrasi menjadi tanda kekalahan dr. Faida.

Ingat! Di Lumajang, akhir tahun 2023 posisi Bupati Lumajang sudah PJ, jaraknya dengan Pilkada sangat panjang, hampir satu tahun. Lihat saja bagaimana Capres Anies Baswedan, setelah tidak menjadi Gubernur, Ia tidak punya panggung dan hasil survei namanya terus merosot. Tidak menutup kemungkinan Cak Thoriq juga akan demikian, hari terus berganti, jarum jam terus berputar, PJ Bupati Lumajang berkreasi, lambat laun nama tenar Cak Thoriq akan mulai terlupakan. Apalagi, bila sang PJ mengobrak abrik birokrasi yang sudah ditata Cak Thoriq, kian berpeluang besar penantangnya untuk mengalahkannya.

Lantas apa kaitannya dengan 3 Caleg Jatim. Begini, apabila Cak Thoriq berpihak kepada salah satu calon, maka sangat wajar apabila dua calon akan merasa sakit hati, ini akan menjadi bomerang baginya di Pilkada 2024, bukan tidak mungkin keduanya akan mengerahkan basis massanya ke calon lain. Sebaiknya, Cak Thoriq fokus ke DPRD Lumajang, agar jumlah kursi yang didapatkan tidak berkurang sekaligus menutup celah berpisah dengan Bunda Indah.
×
Berita Terbaru Update