Notification

×

Iklan

Iklan

Kinerja Pokmas PTSL Desa Purwoasri Jember Dikomplain Warga

Kamis, September 07, 2023 | September 07, 2023 WIB Last Updated 2023-09-07T05:21:13Z

 


JEMBER - Kegiatan penyerahan sertipikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa Purwoasri Kecamatan Gumukmas Kabupaten, pada Rabu (06/08/23), diwarnai aksi komplain warga pemohon PTSL.


Mereka tidak terima lantaran luas  tanah yang tercantum di sertipikat miliknya dilihatnya angka tidak sama dengan luas obyek yang sesungguhnya.

Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu pemohon PTSL, Faruk Abdur Rahman. Dalam sertipikat yang baru Ia terima tertulis luas  600 meter persegi. Padahal di buku akte maupun obyek tanah luas sekitar 1.190 meter persegi. Kasus serupa ternyata juga dialami warga pemohon PTSL lainnya yang rata-rata luas tanah miliknya berkurang.

"Saya tanyakan sudah diukur katanya sudah. Ternyata setelah jadi sertipikat luasnya berkurang banyak," kata Faruk.

Menurutnya waktu pengukuran  obyek tanah, Pokmas sering tidak melibatkan pemilik tanah  yang berbatasan langsung dan juga tidak ada pendampingan dari RT/RW. Bahkan patok pembatas tidak dipasang. Padahal saat mendaftarkan PTSL warga sudah membayar lunas biaya persiapan PTSL sebesar 350 ribu rupiah setiap satu bidang tanah.

"Ditempat saya tidak ada patok ditempat lain sebagian ada sebagian tidak. Tapi banyak yang tidak dipasang," ungkapnya.
Faruk menilai, Pokmas PTSL Desa Purwoasri tidak profesional. Saat menjalankan tugas banyak melanggar aturan. Sehingga masyarakat banyak dirugikan dan sering menimbulkan konflik.

"Kita ada dugaan adanya prosedur yang tidak dijalankan oleh petugas, sehingga banyak masyarakat yang dirugikan. Seperti punya saya ini dari luas 1.190 meter persegi berkurang  menjadi 600 meter persegi. Sehingga kami keberatan dan menuntut Pokmas agar luasnya dikembalikan semula," imbuh Faruk.

Sementara Ketua Pokmas PTSL Desa Purwoasri, Musthofa membenarkan adanya kasus tersebut dan berencana akan dilaksanakan ukur ulang. Bahkan Ia menjawab enteng dan menganggap semua kesalahan itu masih dalam batas kewajaran. "Itu manusiawi jenenge menungso salah luput pasti ada, " katanya. (Tahrir)
×
Berita Terbaru Update